Kenapa terlalu serius?

Do you play in your daily life? What says “playtime” to you?

Di umur yang sudah tidak muda lagi, rasa rasanya kata main sudah lama hilang dalam kamus kehidupan.

Hidup yang monoton karena dipaksa rutinitas, menjadikan kata main menjadi begitu asing.

Bukankah hidup ini hanyalah permainan dan Senda gurau belaka? Lalu kenapa harus terlalu serius?

Setelah Pertemuan, Ada Perpisahan, Selalu Begitu

Ada satu momen dalam hidup dimana kita harus berpisah dan merelakan. Kelekatan kita pada sesuatu kadang membuat kita lupa kalau itu akan ada akhirnya.

Setiap permulaan pasti ada akhiran. Perjumpaan ada perpisahan, sepertinya ini hukam alam yang tidak bisa diganggugugat. Waktu kadang menjadikan kita lupa akan hukum ini.

Niat awal saya untuk lebih sering menulis di blog ini akan menghadapi cobaan, laptop milik kantor yang selama ini saya gunakan untuk bekerja harus berganti tangan, karena saya sudah tidak lagi di posisi semula. Saya dipindahkan. Laptop yang menemani saya bertahun-tahun ini pun harus saya relakan berpindah-tangan.

Terlalu lama dalam satu kondisi kadang membuat kita nyaman dan lupa kalau sewaktu-waktu apa yang kamu miliki akan hilang dan pergi. Dalam sekejap.

Saran saya untuk diri saya sendiri, manfaatkan momen yang ada dengan sebaik mungkin, karena saat semua yang kita miliki hilang dan pergi, hanya akan ada penyesalan.

Pelajaran lain yang saya dapati dari kejadian ini adalah kalau kebergantungan pada sesuatu itu tidak baik, seribu kali lebih baik untuk berdiri di atas kaki sendiri dari pada bersandar pada yang lain.

Selamat beraktifitas saudara-saudara. Semoga tahun ini ada keajaiban dan perubahan menuju yang lebih baik. Ini bukan kampanye politik, jadi jangan pilih saya.

Mari kita lihat sejuah mana perjalanan ini tanpa sesuatu yang kita sudah terbiasa dengannya.